Sabtu, 21 April 2012

MAAFKAN AKU BUNDA

Disini tak ada kehidupan, tak bisa menghirup udara segar layaknya remaja disana sini, aku ingin kembali seperti dulu mematuhi nasihat ayah bundaku. 

Aku ingin seperti dulu saat aku tertidur lelap hanya sejenak, dan terbangun untuk kembali melakukan aktifitas bukan seperti ini yang terbangun hanya untuk makan dan merasakan obat . Aku tak pernah merintih kesakitan, tapi aku hanya ingin mereka tau bahwa aku tidak pernah lemah, aku ingin kembali tertawa , kembali beraktifitas, dan selabil labilnya remaja aku ingin merasakan adanya kawan disampingku .. 

Aku merasa kuat, merasa tegar saat aku terbaring lemah tak berdaya didepan bunda karena aku yakin rasa sakitku ini tak sebanding dengan rasa sakit saat aku membentak bunda, memarahinya dan menolak semua permintaannya.. 

Dia terbangun saat aku panggil namanya, saat aku memintanya untuk ini dan itu, semangatnya tidak pernah patah untuk menyemangatiku pulih seperti dulu. 

Bunda, untuk pertama kalinya aku menangis karenamu, aku baru merasakan betapa besar pengorbananmu, terimakasih untuk segalanya. 

Kau pertaruhkan nyawamu untuk aku, untuk aku yang bisa menjadi penerusmu, ibu untuk masa depan anak anakku nanti :')

Ini dari kehidupan nyata temen gue namanya dea dinda :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar